Monday, December 19, 2016

Bisnis Gitar Beromzet 35 Juta per Bulan


"Bisnis Gitar Beromzet Rp 35 Juta per Bulan"


Hobi bisa menjadi awal merintis bisnis. Banyak yang berhasil menjadikan hobi jadi bisnis prospektif jika ditekuni dengan benar, Dana Suhana (34) salah satunya. Mantan drummer grup band remaja di Kota Tangerang Selatan ini sukses merintis bisnis pembuatan gitar merek Syukei Guitars. Ide membuat gitar berawal dari hobi Dana yang gemar memperbaiki gitar teman-temannya.



Awal belajar buat gitar karena memang suka benerin gitar punya teman. Belajar buat gitar dari teman, akhirnya saya buka workshop sendiri, dijual pertama ya dipajang aja di studio musik saya. Rupanya banyak orang suka dan beli ujar Dana. Tahun depan sudah mulai dipasarkan resmi ke Jerman oleh distributor kami. Kalau sekarang sebenarnya banyak orang luar yang pakai, tapi perorangan. Jadi ekspor resmi belum ada. Kalau di dalam negeri juga ada distributor, kita pasok ke Sjuman Instruments," kata Dana. Dari bengkelnya yang berada di Cirendeu, Tangerang Selatan, Dana mampu menghasilkan 300 gitar per tahun untuk gitar kelas medium yang dibuat secara reguler, dan 100 gitar kelas premium yang dibuat sesuai pesanan saja. Harganya bervariasi dari mulai Rp 5 juta sampai yang termahal Rp 28 juta. Selain dipasarkan lewat distributor, dirinya juga menjual lewat studio musiknya yang berada di daerah Ciputat.



Dari awalnya saya kerja sendiri, sekarang sudah dibantu 6 orang karyawan. Modal awalnya waktu 15 juta untuk beli alat-alat pembuatan gitar saat baru memulai tahun 2009. Omset memang masih kecil, sebulan baru sekitar Rp 35 juta, jelas mantan karyawan bengkel otomotif ini. Menurutnya, gitar premium yang membuatnya mahal yakni pengerjaannya yang memang membutuhkan waktu yang lama, lantaran desain khusus, motif lekukan yang rumit.



jadi rumit karena dari satu kayu kita pahat, jadi dari kayu tebal yang kita tipiskan. Bahkan satu gitar yang paling premium di kita pengerjaannya bisa sampai sebulan lebih karena presisinya harus bagus. Tentu juga paling penting hasil suaranya. Harus diulang lagi kalau suaranya dimainkan nggak enak. Kayunya juga mahal dari eboni dan kihiang yang kepadatannya sangat tinggi," terang Dana.



Menurut ayah 3 orang anak ini, selain desain gitar yang elegan dan pengerjaan yang rumit, gitarnya juga dibuat dari bahan kayu sisa, namun sangat berkualitas. Jadi dari sisa kayu pembuatan kapal, kayu sisa mebel. Rata-rata bekas, tapi kualitas kayunya sangat bagus. Kita ambil kayu sama sekali tidak ada yang berasal dari kayu tebangan (pohon). go green," pungkas Dana


sumber : detik.com

0 comments

Post a Comment